Pages

Minggu, 08 Januari 2012

UAS Interaksi dan strategi belajar mengajar matematika


NASRUDDIN I6
PEMATERI : Muhammad Haspiansyah
A.   Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang penerapan metode atau pendekatan pembelajaran.
Metode yang digunakannya pada saat mengajarakan kelompok kami tentang materi gejala pusat data  yaitu metode ceramah dan metode pemberian Tugas.
Metode ceramah.
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi denagn lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai, terutama untuk bidang studi non eksakta. Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Murid-murid memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan.
Gambaran pengajaran matematika dengan metode ceramah adalah sebagai berikut. Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Definisi dari rumus diberikannya. Penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh murid. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.



Kelebihan daripada metode ceramah ini yaitu:
1. Dapat menampung kelas besar, tiap murid mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif murah.
2. bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secaara lebih urut oleh guru. Konsep-konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4. Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5. kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakanya pelajaran dengan ceramah.
Kekurangan metode ceramah yaitu :
1. pelajaran berjalan membosankan murid-murid menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Murid hanya aktif membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat murid tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
3. Pengetahuan yang diperoleh malalui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar murid menjadi “belajar menghafal” (rote Learning) yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

Jadi solusi tentang penerapan metode ceramah atau pendekatan pembelajarannya yaitu perlu memerhatikan hal-hal berikut :
a. Metode ceramah perlu dipakai bila :
    a.1. bertujuan untuk memberikan informasi
    a.2. Materi yang disajikan belum ada dalam sumber-sumber lain.
    a.3. Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan menerimannya.
    a.4. Materinya menarik atau dibuat menarik.
    a.5. Setelah ceramah selesai diadakan cara lain untuk pengendapan agar lebih lama dapat diingat.
b. Metode ceramah tidak dipakai , bila :
    b.1. Tujuan instruksionalnya bukan hanya memberikan informasi, tetapi misalnya agar murid kreatif, terampil, atau menyangkut aspek kognitif yang lebih tinggi.
    b.2. Diperlukan ingatan yang tahan lama.
    b.3. Diperlukan partisipasi aktif dari murid untuk mencapai tujuan instruksional.
    b.4. Kemampuan kelas rendah.

Metode Pemberian tugas
Metode ini biasa disebut dengan metode tugas. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Kecuali ini, dapat pula menyuruh murid mempelajari lebih dulu topik yang akan dibahas.
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari murid. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan guru seperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas insiatif murid setelah disetujui oleh guru. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok? Apakah ia benar benar turut aktif berperan dalam menghasilkan laporan kelompok? Ataukah hanya tercantum namanya saja sebagai anggota kelompok? Jika laporan tertulis dibuat oleh tiap murid, apakah kita akan menilai prestasi seorang murid begitu saja berdasarkan hasil yang diserahkannya? Mungkin tulisannya benar tulisan murid itu sendiri, namun tidak tertutup kemungkinan apa yang ditulisnya adalah hasil pekerjaan temannya atau orang lain. Agar penilaian lebih objektif dan menimbulkan rasa tanggung jawab, perlu dicek dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hasil pekerjaan yang dikumpulkan. Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu juga murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang terlalu sukar sehingga murid tidak mempunyai waktu untuk melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah. Juga jangan memberikan soal terlalu banyak, walaupun mudah. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa. Komposisi soal hendaknya terdiri dari yang mudah, sedang, sukar, dan tidak terlalu banyak. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Kelebihan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Siswa ikut aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan pengatahuan yang sudah dia pelajari.
2. Siswa akan dipaksa untuk memahami benar bahan ajar, sebab dengan memhami bahan ajar tersebut, siwa dapat menyelasaikan tugas tersebut.
3. Dengan adanya tugas tersebut guru dapat mengetahui siswa mana yang mengerti dan tidak mengerti.
4. murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika.
5. agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah.

Kelemahan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran.
2. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok?
3. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa.
4. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Jadi solusi tentang pendekatan metode pemberian tugas dan pendekatan pembelajaran guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut agar metode pemberian tugas dapat berjalan dengan baik yaitu :
1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. Sebaliknya tujuan penugasan dikomunikasikan kepada peserta didik (siswa) agar tahu arah tugas yang dikerjakan.
2.Tugas yang diberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain. Hal-hal tersebut akan sangat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran.
3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dpat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas tersebut diselesaikan di kelas guru berkeliling mengontrol pekerjaan peserta didik, sambil memberikan motivasi dan bimbingan terutama bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas tersebut. Jika tugas tersebut diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari pada peserta didik.
5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk,tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.
Dan saya akan mengemontari cara dari pemateri yaitu muhammad haspiansyah dalam menggunakan metode-metode tersebut yaitu pemateri masih belum menguasai materi sehingga dia terlihat hanya membaca saja bukan menjelaskan, dan ketika membaca dia tidak memberi penekanan tentang bahan yang diajarkannya sehingga siswa tidak mengetahui dan mendapatkan apa-apa tentang meteri yang diajarkan pemateri.

B. Kelebihan dan kekurang Serta solusi tentang alat peraga dan media pembelajaran.
Pemateri tidak ada menggunakan satu pun alat peraga untuk membantu siswanya agar lebih memahami materi yang diajarkannya. Seharusnya pemateri bisa menggunakan alat peraga seperti Papan tomahawk yang digunakan untuk membagi sudut-sudut menjadi beberapa bagian sesuai yang kita inginkan, seperti materi desil kita bisa membagi papan tomahawk menjadi 10 bagian dan kuartil menjadi 4 bagian dan alat peraga lain yang bisa digunakan.
          Sedangkan media pembelajaran yang digunakan oleh pemateri yaitu hanya power point dan papan tulis, tetapi pemateri tersebut juga belum bisa memanfaatkan media yang dia gunakan untuk memberikan pengertian kepada siswanya, seperti power point dia hanya membacanya dan kemudian langsung melanjutkan ke slide berikutnya tanpa menanyakan kepada siswanya apakah sudah mengerti atau belum, dan penampilan dari power pointnya pun kurang menarik untuk dilihat.Seharusnya media pembelaran harus dimanfaatkan dengan baik agar  materi yang disampaikan diserap oleh siswannya, dan seharusnya penampilan dari power pointnya di buat semanarik mungkin.

C. Kelebihan dan Kekurangan serta solusi tentang penciptaan interaksi dalam proses belajar mengajar.
    1. Interaksi antara siswa dengan siswa.
Kelebihan interaksi antara siswa dengan siswa yang terjadi pada saat pemateri muhammad haspiansyah tidak ada, yang ada malah kekurangan yang ada pada saat interaksi antara siswa dengan siswa, karna kebanyakan dari siswa malah bercerita hal-hal yang bukan menjadi materi yang diajarkan oleh saudara haspiansyah. Solusinya yaitu guru harus lebih membuat suasana kelas menjadi gembira dan tidak membosankan sehingga siswa tidak berinteraksi dengan siswa lain tentang hal di luar materi melainkan fokus tentang materi yang sedang di jelaskan oleh pemateri.
   2. Interaksi antara siswa dengan media pembelajaran.
    Kelebihan interaksi antara siswa dengan media pembelajaran yaitu siswa terbantu dalam memahami materi yang sedang disampaikan oleh pemateri walaupun pemateri tersebut tidak jelas dalam menyampaikan materi tersebut, kelemahannya yaitu penampilan power point yang di tampilkan kurang menarik sehingga siswa juga tidak tertarik untuk membaca materi yang di tampilkan oleh slide power point tersebut. Dan solusinya yaitu pemateri seharusnya membuat penampilan power point tersebut dengan menarik, seperti memberi animasi animasi yang tidak membuat siswa bosan untuk melihat dan membaca materi yang ditampilkan oleh power point tersebut.

 3. Interaksi antara siswa dengan guru.
          Dalam interaksi antara siswa dengan guru saya rasa tidak ada kelebihan yang diciptakan oleh pemateri dalam proses belajar mengajar, yang ada malah sebaliknya interaksi antara siswa dengan guru mempunyai banyak kekurangan yaitu guru dan siswa tidak Aktif, kreatif, efektif dan menyenangkan. Seharusnya pemateri yang bertindak sebagai guru harus bertindak aktif (memantau kegiatan belajar siswa, memberi umpan balik, mengajukan pertanyaan yang menantang dan mempertanyakan  gagasan siswa), peserta didik yang harus diperiksa, peserta didik yang harus diperiksa),  Kreatif (mengembangkan kegiatan yang beragam, membuat alat bantu ajar yang sederhana), efektif (Mencapai tujuan pembelajaran), dan Menyenangkan ( tidak membuat anak takut seperti takut salah, takut ditertawakan dan takut dianggap sepele).
Dan siswa juga harus bertindak aktif (bertanya, mengungkapkan pendapat, mempertanyakan gagasan orang lain dan gagasanya), kreatif (merancang, membuat sesuatu, dan menulis), efektif (menguasai keterampilan yang diperlukan) dan menyenangka (berani mecoba, berani bertanya, berani mengungkapkan pendapat dan berani bertanya gagasan orang lain.








NASRUDDIN I6
NAMA PEMATERI : SYARIFAH SALEHA
A. Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang penerapan metode atau pendekatan pembelajaran.
     Pemateri saudari Syarifah Saleha pada saat bertindak sebagai guru menggunakan 3 metode yaitu metode ceramah, metode pemberian tugas dan metode permainan.
Metode ceramah.
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi denagn lisan dari seseorang kepada sejumlah pendengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai, terutama untuk bidang studi non eksakta. Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Murid-murid memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan.
Gambaran pengajaran matematika dengan metode ceramah adalah sebagai berikut. Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Definisi dari rumus diberikannya. Penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh murid. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.



Kelebihan daripada metode ceramah ini yaitu:
1. Dapat menampung kelas besar, tiap murid mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif murah.
2. bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secaara lebih urut oleh guru. Konsep-konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4. Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5. kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakanya pelajaran dengan ceramah.
Kekurangan metode ceramah yaitu :
1. pelajaran berjalan membosankan murid-murid menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Murid hanya aktif membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat murid tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
3. Pengetahuan yang diperoleh malalui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar murid menjadi “belajar menghafal” (rote Learning) yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

Jadi solusi tentang penerapan metode ceramah atau pendekatan pembelajarannya yaitu perlu memerhatikan hal-hal berikut :
a. Metode ceramah perlu dipakai bila :
    a.1. bertujuan untuk memberikan informasi
    a.2. Materi yang disajikan belum ada dalam sumber-sumber lain.
    a.3. Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan menerimannya.
    a.4. Materinya menarik atau dibuat menarik.
    a.5. Setelah ceramah selesai diadakan cara lain untuk pengendapan agar lebih lama dapat diingat.
b. Metode ceramah tidak dipakai , bila :
    b.1. Tujuan instruksionalnya bukan hanya memberikan informasi, tetapi misalnya agar murid kreatif, terampil, atau menyangkut aspek kognitif yang lebih tinggi.
    b.2. Diperlukan ingatan yang tahan lama.
    b.3. Diperlukan partisipasi aktif dari murid untuk mencapai tujuan instruksional.
    b.4. Kemampuan kelas rendah.

Metode Pemberian tugas
Metode ini biasa disebut dengan metode tugas. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Kecuali ini, dapat pula menyuruh murid mempelajari lebih dulu topik yang akan dibahas.
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari murid. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan guru seperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas insiatif murid setelah disetujui oleh guru. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok? Apakah ia benar benar turut aktif berperan dalam menghasilkan laporan kelompok? Ataukah hanya tercantum namanya saja sebagai anggota kelompok? Jika laporan tertulis dibuat oleh tiap murid, apakah kita akan menilai prestasi seorang murid begitu saja berdasarkan hasil yang diserahkannya? Mungkin tulisannya benar tulisan murid itu sendiri, namun tidak tertutup kemungkinan apa yang ditulisnya adalah hasil pekerjaan temannya atau orang lain. Agar penilaian lebih objektif dan menimbulkan rasa tanggung jawab, perlu dicek dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hasil pekerjaan yang dikumpulkan. Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu juga murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang terlalu sukar sehingga murid tidak mempunyai waktu untuk melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah. Juga jangan memberikan soal terlalu banyak, walaupun mudah. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa. Komposisi soal hendaknya terdiri dari yang mudah, sedang, sukar, dan tidak terlalu banyak. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Kelebihan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Siswa ikut aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan pengatahuan yang sudah dia pelajari.
2. Siswa akan dipaksa untuk memahami benar bahan ajar, sebab dengan memhami bahan ajar tersebut, siwa dapat menyelasaikan tugas tersebut.
3. Dengan adanya tugas tersebut guru dapat mengetahui siswa mana yang mengerti dan tidak mengerti.
4. murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika.
5. agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah.
  
Kelemahan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran.
2. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok?
3. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa.
4. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Jadi solusi tentang pendekatan metode pemberian tugas dan pendekatan pembelajaran guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut yaitu :
1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. Sebaliknya tujuan penugasan dikomunikasikan kepada peserta didik (siswa) agar tahu arah tugas yang dikerjakan.
2.Tugas yang diberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain. Hal-hal tersebut akan sangat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran.
3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dpat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas tersebut diselesaikan di kelas guru berkeliling mengontrol pekerjaan peserta didik, sambil memberikan motivasi dan bimbingan terutama bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas tersebut. Jika tugas tersebut diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari pada peserta didik.
5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk,tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.

Metode Permainan
Seorang guru menyuruh tiap murid menuliskan hitungan sesuai dengan suruhannya tanpa mengatakan apa yang dihitungnya. Suruhan tersebut adalah demikian.
“Tulislah bilangan banyak adikmu”
“Tambah itu dengan tiga”
“Kalikan dua”
“Sekali lagi, kalikan enam.”
“Sekarang, bagi empat”
“Terakhir, kurangi delapan”
Kemudian guru bertanya kepada Budi.
Guru : “Berapa hasil akhir yang kau peroleh?”
Budi : “Sepuluh.”
Guru : “Jadi adikmu tiga orang, bukan?”
Budi : “Ya, Bu.”
Semua anak yang menyebutkan hasil akhir hitungannya dapat ditebak dengan benar jumlah adik masing-masing oleh Guru.
Contoh tersebut merupakan permainan. Hal seperti itu disenangi oleh anak-anak. Yang pertama jawabnya bermacam-macam, asal alasannya dapat diterima. Permainan matematika adalah suatu kegiatan yang menggembirakan yang dapat menunjang tercapainya tujuan instruksional pengamatan matematika. Tujuan ini dapat menyangkut aspek kognitif, psikomotor, dan afektif. Walaupun permainan matematika menyenangkan, penggunaannya harus dibatasi. Barangkali sekali-kali dapat juga diberikan untuk mengisi waktu, mengubah suasana yang tegang / “tekanan tinggi”, menimbulkan minat, dan sejenisnya. Seharusnya direncanakan dengan tujuan instruksional yang jelas, tepat penggunaannya, dan tepat pula waktunya.
 Kelebihan dari metode permainan yaitu :
1. Dapat meningkatkan keterampilan siswa.
2. Penanaman konsep terhadap siswa lebih berhasil.
3. Siswa dapat lebih mudah memahami konsep yang di ajarakan.
4. Meningkatkan kemampuan menemukan dan memecahkan masalah.
Kekurangan dari metode permainan yaitu :
1. Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan
2. Memerlukan banyak waktu.
3. Penentuan kalah menang dan bayar-membayar dapat berakibat negatif, mungkin juga terjadi pertengkaran.
4. Menganggu ketenagan belajar di kelas-kelas lain.
Jadi solusinya yaitu :
1. Guru harus bisa memilih topik yang bisa disajikan melalui permainan.
2. Guru harus bisa mengefisiensikan waktu agar tidak banyak memerlukan waktu, dengan membuat permainan yang tidak memerlukan waktu banyak.
3. Guru harus menghargai sama antar yang menang dan kalah, agar tidak terjadi cemburu di antara siswa yang lain.
4.  Guru harus mempersiapkan ruangan yang khusus untuk melakukan metode ini, agar tidak menganggu kelas-kelas lain.


Dan komentar saya yaitu pemateri sudah dapat menggunakan metode tersebut dengan cukup baik, tetapi pemateri tidak bisa mengefisensi waktu sehingga materi yang disampaikan tidak selesai dan membuat siswa penasaran, tetapi dalam penguasaan kelas dari pemateri sudah bagus karna pemateri sudah bisa membuat suasana kelas gembira dan tidak membosankan.   

B. Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang alat peraga dan media pembelajaran.
          Pemateri Syarifah Saleha pada saat memberikan materi menggunakan alat peraga  simetri yang terbuat dari karton seperti layang-layang, persegi, persegi panjang. Kelebihan dari alat peraga ini yaitu membantu siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan seperti persegi yang terbuat dari karton, guru dapat langsung memperlihatkan bentuk persegi tersebut kepada siswanya, sehingga guru lebih mudah memberi penjelasan kepada siswa tentang sisi-sisi, rusuk, panjang, lebar dari persegi tersebut sehingga murid dapat cepat mengerti. Kelemahan dari alat peraga simetri yang terbuat dari karton yaitu alat peraga tersebut cepat rusak dan tidak tahan lama, sehingga menjadi sampah dan tidak bisa dipergerakan  rusuk, titik sudut, bidang diagonal, bidang pembatas (sisi), dan lain-lain sebagainya.
    jadi solusinya pemateri bisa membuat alat peraga tersebut dari bahan yang bisa tahan lama dan bisa dipergerakan dengan menggunakan kawat atau besi, sehingga alat peraga tersebut diharapkan konsep abstrak dapat dijelaskan dengan menggunakan benda-benda konkret.
Dan media yang digunakan yaitu power point dan papan tulis, kelebihan dari power point yang di tampilkan pemateri yaitu membantu siswa untuk memahami materi yang disampaikan pemateri dan kekurangannya masih sama dengan haspiansya yaitu penampilan dari power pointnya kurang menarik sehingga saya bisa memberi solusi agar power pointya di buat lebih berinovasi lagi dan menarik sehingga siswa tidak bosan untuk melihat dan membaca materi yang ditampilkan oleh power point tersebut.

C. Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang penciptaan interaksi dalam proses belajar mengajar.
          1. Interaksi antara siswa dengan siswa, yaitu pemateri sudah dapat menciptakan interaksi yang baik antara siswa dengan siswa, kelebihannya yaitu siswa dapat bertukar pikiran dan saling menyatukan pendapat sehingga diperoleh pemecahan masalah. Kekurangannya yaitu pemateri syarifah saleha kurang membimbing siswa-siswanya tersebut agar interaksi antara siswa dengan siswa lebih berjalan dengan sangat baik. Jadi solusinya pemateri harus tetap membimbing siswa-siswanya agar pemateri bisa membantu siswa tersebut apabila mengalami kesulitan atau kendala yang meraka tidak bisa pecahkan.
          2.Interaksi antara siswa dengan media pembelajaran, yaitu pemateri sudah cukup bisa menciptakan interaksi yang baik antara siswa dengan media pembelajaran. Kelebihanya yaitu siswa lebih dibantu untuk mengerti apa yang sedang disampaikan oleh pemateri tersebut, kekurangannya yaitu tampilan dari media pembelajarannya kurang menarik sehingga interaksi antara siswa dengan media pembelajaran belum terlalu baik, jadi saya katakan cukup baik saja. Solusi yang saya bisa berikan yaitu agar tampilan dari media pembelajaran tersebut lebih menarik lagi, agar interaksi yang terjadi antar siswa dengan media pembelajaran lebih baik juga.
3. Interaksi antara siswa dengan guru, yaitu pemateri sudah bisa menciptakan suasana yang menyenangkan dalam proses belajar mengajar sehingga interaksi yang terjadi antara siswa dengan guru sudah baik, kelebihan dari interaksi dengan guru yaitu materi yang diajarkan oleh guru bisa di pahami oleh siswa-siswanya. Kekuranganya Cuma satu, guru kurang melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang menantang buat siswanya agar interaksi yang terjadi lebih baik lagi. Jadi saya memberikan solusi agar guru lebih bisa melemparkan isu-isu atau pertanyaan yang menantang agar siswanya merasa tertantang untuk menyelesaikan pertanyaan yang dilemparkan oleh gurunya tersebut.


NASRUDDIN I6
Cucu Widianingsih
 A.  Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang penerapan metode atau pendekatan pembelajaran.
          Saudara Cucu Widianingsih pada saat memberikan materi bangun ruang kepada kelompok kami menggunakan 2 metode yaitu metode yang digunakan oleh saudara Muhammad Haspiansyah yaitu metode cerama dan metode pemberian tugas.
Metode ceramah.
Ceramah merupakan suatu cara penyampaian informasi denagn lisan dari seseorang kepada sejumlah pedengar di suatu ruangan. Kegiatan berpusat pada penceramah dan komunikasi yang terjadi searah dari pembicara kepada pendengar. Penceramah mendominasi seluruh kegiatan sedang pendengar hanya memperhatikan dan membuat catatan seperlunya. Metode ceramah merupakan metode mengajar yang paling banyak dipakai, terutama untuk bidang studi non eksakta. Hal ini mungkin dianggap oleh guru sebagai metode mengajar yang paling mudah dilaksanakan. Jika bahan pelajaran dikuasai dan sudah ditentukan urutan penyampaiannya, guru tinggal menyajikannya di depan kelas. Murid-murid memperhatikan guru berbicara, mencoba menangkap apa isinya dan membuat catatan.
Gambaran pengajaran matematika dengan metode ceramah adalah sebagai berikut. Guru mendominasi kegiatan belajar mengajar. Definisi dari rumus diberikannya. Penurunan rumus atau pembuktian dalil dilakukan sendiri oleh guru. Diberitahukannya apa yang harus dikerjakan dan bagaimana menyimpulkannya. Contoh-contoh soal diberikan dan dikerjakan pula oleh guru. Langkah-langkah guru diikuti dengan teliti oleh murid. Mereka meniru cara kerja dan cara penyelesaian yang dilakukan oleh guru.


Kelebihan daripada metode ceramah ini yaitu:
1. Dapat menampung kelas besar, tiap murid mempunyai kesempatan yang sama untuk mendengarkan, dan karenanya biaya yang diperlukan menjadi relatif murah.
2. bahan pelajaran atau keterangan dapat diberikan secaara lebih urut oleh guru. Konsep-konsep yang disajikan secara hirarki akan memberikan fasilitas belajar kepada siswa.
3. Guru dapat memberi tekanan terhadap hal-hal yang penting, hingga waktu energi dapat digunakan sebaik mungkin.
4. Isi silabus dapat diselesaikan dengan lebih mudah, karena guru tidak harus menyesuaikan dengan kecepatan belajar siswa.
5. kekurangan atau tidak adanya buku pelajaran dan alat bantu pelajaran, tidak menghambat dilaksanakanya pelajaran dengan ceramah.
Kekurangan metode ceramah yaitu :
1. pelajaran berjalan membosankan murid-murid menjadi pasif, karena tidak berkesempatan untuk menemukan sendiri konsep yang diajarkan. Murid hanya aktif membuat catatan saja.
2. Kepadatan konsep-konsep yang diberikan dapat berakibat murid tidak mampu menguasai bahan yang diajarkan.
3. Pengetahuan yang diperoleh malalui ceramah lebih cepat terlupakan.
4. Ceramah menyebabkan belajar murid menjadi “belajar menghafal” (rote Learning) yang tidak mengakibatkan timbulnya pengertian.

Jadi solusi tentang penerapan metode ceramah atau pendekatan pembelajarannya yaitu perlu memerhatikan hal-hal berikut :
a. Metode ceramah perlu dipakai bila :
    a.1. bertujuan untuk memberikan informasi
    a.2. Materi yang disajikan belum ada dalam sumber-sumber lain.
    a.3. Materi sajian telah disesuaikan dengan kemampuan kelompok yang akan menerimannya.
    a.4. Materinya menarik atau dibuat menarik.
    a.5. Setelah ceramah selesai diadakan cara lain untuk pengendapan agar lebih lama dapat diingat.
b. Metode ceramah tidak dipakai , bila :
    b.1. Tujuan instruksionalnya bukan hanya memberikan informasi, tetapi misalnya agar murid kreatif, terampil, atau menyangkut aspek kognitif yang lebih tinggi.
    b.2. Diperlukan ingatan yang tahan lama.
    b.3. Diperlukan partisipasi aktif dari murid untuk mencapai tujuan instruksional.
    b.4. Kemampuan kelas rendah.

Metode Pemberian tugas
Metode ini biasa disebut dengan metode tugas. Pada metode ini guru memberikan seperangkat tugas yang harus dikerjakan peserta didik, baik secara individual maupun secara kelompok. Tugas yang paling sering diberikan dalam pengajaran matematika adalah pekerjaan rumah yang diartikan sebagai latihan menyelesaikan soal-soal. Kecuali ini, dapat pula menyuruh murid mempelajari lebih dulu topik yang akan dibahas.
Metode tugas mensyaratkan adanya pemberian tugas dan adanya pertanggungjawaban dari murid. Tugas ini dapat berbentuk suruhan-suruhan guru seperti contoh-contoh di atas. Tetapi dapat pula timbul atas insiatif murid setelah disetujui oleh guru. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok? Apakah ia benar benar turut aktif berperan dalam menghasilkan laporan kelompok? Ataukah hanya tercantum namanya saja sebagai anggota kelompok? Jika laporan tertulis dibuat oleh tiap murid, apakah kita akan menilai prestasi seorang murid begitu saja berdasarkan hasil yang diserahkannya? Mungkin tulisannya benar tulisan murid itu sendiri, namun tidak tertutup kemungkinan apa yang ditulisnya adalah hasil pekerjaan temannya atau orang lain. Agar penilaian lebih objektif dan menimbulkan rasa tanggung jawab, perlu dicek dengan mengajukan beberapa pertanyaan mengenai hasil pekerjaan yang dikumpulkan. Maksud pemberian soal-soal pekerjaan rumah adalah agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah. Selain itu juga murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika. Karena itu janganlah memberi tugas yang terlalu sukar sehingga murid tidak mempunyai waktu untuk melakukan tugas lain dari sekolah atau kegiatan lain di luar sekolah. Juga jangan memberikan soal terlalu banyak, walaupun mudah. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa. Komposisi soal hendaknya terdiri dari yang mudah, sedang, sukar, dan tidak terlalu banyak. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Kelebihan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Siswa ikut aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berpikir untuk menyelesaikan tugas tersebut dengan menggunakan pengatahuan yang sudah dia pelajari.
2. Siswa akan dipaksa untuk memahami benar bahan ajar, sebab dengan memhami bahan ajar tersebut, siwa dapat menyelasaikan tugas tersebut.
3. Dengan adanya tugas tersebut guru dapat mengetahui siswa mana yang mengerti dan tidak mengerti.
4. murid biasa belajar sendiri, menimbulkan rasa tanggung jawab, dan sikap positif terhadap matematika.
5. agar murid terampil menyelesaikan soal, lebih memahami, dan mendalami pelajaran yang diberikan di sekolah.
   



Kelemahan dari metode pemberian tugas yaitu :
1. Cara menilai hasil tugas tertulis kadang-kadang menimbulkan kesukaran.
2. Bagaimana memberi nilai kepada seorang murid jika ia bekerja dalam suatu kelompok?
3. Sering memberikan soal-soal yang banyak dan sukar dapat mengakibatkan murid putus asa.
4. Memberikan tugas yang berlebihan tidak akan menimbulkan sikap-sikap yang positif, malah mungkin sebaliknya.

Jadi solusi tentang pendekatan metode pemberian tugas dan pendekatan pembelajaran guru harus memperhatikan langkah-langkah berikut yaitu :
1. Tugas harus direncanakan secara jelas dan sistematis, terutama tujuan penugasan dan cara pengerjaannya. Sebaliknya tujuan penugasan dikomunikasikan kepada peserta didik (siswa) agar tahu arah tugas yang dikerjakan.
2.Tugas yang diberikan harus dapat dipahami peserta didik, kapan mengerjakannya, bagaimana cara mengerjakannya, berapa lama tugas tersebut harus dikerjakan, secara individu atau kelompok, dan lain-lain. Hal-hal tersebut akan sangat menentukan efektivitas penggunaan metode penugasan dalam pembelajaran.
3. Apabila tugas tersebut berupa tugas kelompok, perlu diupayakan agar seluruh anggota kelompok dpat terlibat secara aktif dalam proses penyelesaian tugas tersebut, terutama kalau tugas tersebut diselesaikan di luar kelas.
4. Perlu diupayakan guru mengontrol proses penyelesaian tugas yang dikerjakan oleh peserta didik. Jika tugas tersebut diselesaikan di kelas guru berkeliling mengontrol pekerjaan peserta didik, sambil memberikan motivasi dan bimbingan terutama bagi peserta didik yang mengalami kesulitan dalam penyelesaian tugas tersebut. Jika tugas tersebut diselesaikan di luar kelas, guru bisa mengontrol proses penyelesaian tugas melalui konsultasi dari pada peserta didik.
5. Berikanlah penilaian secara proporsional terhadap tugas-tugas yang dikerjakan peserta didik. Penilaian yang diberikan sebaiknya tidak hanya menitikberatkan pada produk,tetapi perlu dipertimbangkan pula bagaimana proses penyelesaian tugas tersebut. Penilaian hendaknya diberikan secara langsung setelah tugas diselesaikan, hal ini disamping akan menimbulkan minat dan semangat belajar peserta didik, juga menghindarkan bertumpuknya pekerjaan peserta didik yang harus diperiksa.

Dan saya akan mengomentari cara pengajaran saudari Cucu pada saat menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas yaitu saudari cucu sudah bisa menggunakan metode tersebut dengan baik, karna saudari cucu sudah menguasai materi yang dia ajarkan, dan bisa membuat suasana belajar menyenangkan walaupun menggunakan metode ceramah dan pemberian tugas yang harusnya membosankan tetapi bisa menjadi menyenangkan dan saudari cucu juga sudah bisa mengefisiensi waktu agar materi yang disampaikan bisa selesai sesuai dengan target.

B. Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang alat peraga dan media pembelajaran.
          Pemateri cucu pada saat memberikan materi bangun ruang dia menggunakan alat peraga bangun ruang yang terbuat dari karton yaitu kubus, kelebihannya yaitu alat peraga ini sangat bermanfaat untuk menunjukan rusuk, titik sudut, bidang diagonal, bidang-bidang pembatas (sisi), dan lain sebagainya. Melalui peragaan ini diharapkan konsep abstrak dapat dijelaskan dengan menggunakan benda-benda konkret. Dan kekurangannya yaitu alat peraga ini yang terbuat dari karton tidak tahan lama dan tidak bisa di gerakan rusuk, titik sudut, bidang diagonal, dan sisinya. Sehingga saya memberi solusi untuk menggunakan alat peraga yang terbuat dari kawat dan besi yang sangat cocok untuk mempersentasikan tentang bangun ruang tersebut.
Sedangkan media pembelajaran yang digunakan oleh pemateri yaitu hanya power point dan papan tulis, tetapi pemateri tersebut juga belum bisa memanfaatkan media yang dia gunakan untuk memberikan pengertian kepada siswanya, seperti power point dia hanya membacanya dan kemudian langsung melanjutkan ke slide berikutnya tanpa menanyakan kepada siswanya apakah sudah mengerti atau belum, dan penampilan dari power pointnya pun kurang menarik untuk dilihat.

C. Kelebihan dan kekurangan serta solusi tentang penciptaan interaksi dalam proses belajar mengajar.
          1. Interaksi antara siswa dengan siswa, yaitu saudara cucu sudah dapat menciptakan interaksi yang baik antara siswa dengan siswa, kelebihannya yaitu siswa dapat bertukar pikiran dan saling menyatukan pendapat sehingga diperoleh pemecahan masalah. Kekurangannya yaitu pemateri syarifah saleha kurang membimbing siswa-siswanya tersebut agar interaksi antara siswa dengan siswa lebih berjalan dengan sangat baik. Jadi solusinya pemateri harus tetap membimbing siswa-siswanya agar pemateri bisa membantu siswa tersebut apabila mengalami kesulitan atau kendala yang meraka tidak bisa pecahkan.
2.Interaksi antara siswa dengan media pembelajaran, yaitu saudari cucu sudah cukup bisa menciptakan interaksi yang baik antara siswa dengan media pembelajaran. Kelebihanya yaitu siswa lebih dibantu untuk mengerti apa yang sedang disampaikan oleh pemateri tersebut, kekurangannya yaitu tampilan dari media pembelajarannya kurang menarik sehingga interaksi antara siswa dengan media pembelajaran belum terlalu baik, jadi saya katakan cukup baik saja. Solusi yang saya bisa berikan yaitu agar tampilan dari media pembelajaran tersebut lebih menarik lagi, agar interaksi yang terjadi antar siswa dengan media pembelajaran lebih baik juga.
3. Interaksi antara siswa dengan guru, yaitu saudara cucu belum bisa menciptakan interaksi yang seperti diajarakan harusnya saudara cucu bisa memberikan pertanyaan-pertanyaan yang menantang agar terjadi interaksi saling bertukar pikiran antara pemateri dan siswanya,
kelebihan dari interaksi dengan guru yaitu materi yang diajarkan oleh guru bisa di pahami oleh siswa-siswanya. Kekuranganya Cuma satu, guru kurang melemparkan pertanyaan-pertanyaan yang menantang buat siswanya agar interaksi yang terjadi lebih baik lagi. Jadi saya memberikan solusi agar guru lebih bisa melemparkan isu-isu atau pertanyaan yang menantang agar siswanya merasa tertantang untuk menyelesaikan pertanyaan yang dilemparkan oleh gurunya tersebut.

Daftar Pustaka
Suherman, Erman. dan S.Winataputra, Udin.,1999.Strategi Belajar Mengajar Matematika, Jakarta:Universitas Terbuka,Depdikbud.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 1, Jakarta : PT. Rineka Cipta.
Lisnawaty, S (1992). Metode Mengajar Matematika 2, Jakarta : PT. Rineka Cipta.




  
















Tidak ada komentar:

Posting Komentar